Puluhan Warga Terdampak Kebakaran TPA Suwung Mengungsi di Tenda Pengungsian Serangan
Denpasar-kabarbalihits
Tim gabungan mendirikan tenda pengungsian di halaman Kantor Lurah Serangan, Sabtu sore (14/10/2023) yang diperuntukkan bagi puluhan warga terdampak kebakaran TPA Suwung.
Di tempat pengungsian juga telah dilengkapi dengan sarana pendukung MCK dan fasilitas kesehatan beserta tim medis.
Menurut Lurah Serangan I Wayan Karma, tenda pengungsian ini didirikan diperuntukkan bagi warga terdampak kebakaran khususnya sekitar TPA Suwung yang telah berdatangan sejak Jumat sore (13/10/2023).
Hingga Sabtu sore (14/10/2023) tercatat 57 jiwa dari 15 KK dari balita hingga dewasa telah mengungsi di tenda pengungsian yang baru didirikan ini.
“jumlah dewasa 33 orang, jumlah anak 17 orang, balita 7 orang. Dirinci laki-laki 27, perempuan 30 orang,” jelas Lurah Serangan.
Kapasitas di Kantor Lurah ini dirasa sudah cukup untuk keseluruhan pengungsi terdampak kebakaran TPA Suwung. Diharapkan ada tempat lain yang bisa menampung jika ada penambahan para pengungsi.
Dikatakan tim medis juga sudah melakukan cek kesehatan terhadap seluruh pengungsi.
“harapan pengungsian ini kita sudah tampung disini, mudah-mudahan sehat semuanya. Tadi pagi juga sudah kita periksa dari Puskesmas Densel III dan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Denpasar,” ujarnya.
Lainnya, bantuan logistik juga telah diterima berupa makanan, minuman hingga kebutuhan mandi dari para donatur.
Diharapkan kebakaran yang meluas di TPA Suwung bisa dipadamkan, dan para pengungsi yang tinggal disekitar TPA bisa beraktivitas kembali seperti sebelumnya.
“mudah-mudahan bisa kembali ke rumahnya masing-masing. Warga disekitaran TPA lebih banyak, sisanya ada di belakang banjar Pesanggaran, Pedungan mengungsi kesini,” imbuhnya.
Sementara salah seorang warga pengungsi bernama, Edi Susanto (50) mengaku atas niat sendiri telah mengungsi ke Kantor Lurah Serangan sejak Jumat malam (14/10/2023). Edi yang tinggal di lingkungan TPA Suwung bersama istri dan 5 anaknya ini merasa sesak dengan asap yang memenuhi kostnya.
“tidak kuat sama asap, asapnya yang ke tenggorokan terutama anak saya masih balita. Saya selamatkan dulu untuk menghindar dari asap,” katanya.
Edi yang kesehariannya menjual sembako berharap kebakaran di TPA Suwung cepat teratasi, dan bisa beraktivitas kembali bersama keluarga.
“Biar kami bisa beraktivitas kembali, karena kami di tempat kost kami berdagang sembako,” harapnya. (kbh1)