September 28, 2023
Pendidikan

Pencegahan Demam Berdarah Melalui Budidaya Tanaman Pengusir Nyamuk

Tabanan-kabarbalihits

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang sangat serius. Bali merupakan salah satu penyumbang tingginya angka DBD di Indonesia. Penyakit ini memiliki angka mortalitas yang tinggi karena dapat menyebabkan perdarahan, syok, dan kematian.

Upaya pencegahan adalah satu-satunya penatalaksanaan efektif yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kasus DBD. Upaya yang sudah sering dilakukan selama ini meliputi gerakan 3M+, yang terdiri dari Gerakan 3M meliputi menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas, serta plus yang merupakan tindakan-tindakan mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk, seperti memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, gotong royong membersihkan lingkungan, memperbaiki saluran air yang tidak lancar, memeriksa tempat penampungan air, memasukkan pakaian bekas pakai ke wadah tertutup, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan oleh Tim Program Kemitraan Masyarakat Universitas Warmadewa bekerja sama dengan Komunitas Sadar Sehat. Kegiatan bertempat di Banjar Tanah Beng, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan pada tanggal 10 Juni 2023 dan dihadiri oleh 35 peserta yang didominasi kaum lansia.

Pada program pengabdian masyarakat ini, peserta diberikan materi mengenai vector borne disease, khususnya mengenai DBD. Pemberian materi lebih banyak ditekankan pada gerakan 3Mplus sebagai upaya pencegahan DBD. Tingginya mortalitas dan morbiditas akibat DBD, namun terapi definitif hingga saat ini belum ditemukan, sehingga pencegahan dinilai menjadi prioritas dalam penanggulangan DBD. Selain memberikan penyuluhan terkait DBD, dilakukan juga pemberian bantuan tanaman pengendali vektor penyakit untuk ditanam di masing-masing rumah peserta. Pada sesi ini, diperkenalkan 5 tanaman pengusir nyamuk, meliputi lavender, tapak dara, sereh wangi, tulsi, dan legundi.

Baca Juga :  Unwar Hadiri Penyerahan Beasiswa Bank Indonesia dan Jumpa Perdana Generasi Baru Indonesia Tahun 2021

Menanam tanaman pengusir nyamuk di pekarangan rumah selain dapat membantu mengendalikan populasi nyamuk secara alami, tanaman pengusir nyamuk dapat mengurangi penggunaan bahan kimia, seperti obat nyamuk semprot, atau kembang api anti nyamuk yang umumnya mengandung bahan kimia beracun. Tanaman pengusir nyamuk tentunya juga dapat memberikan manfaat estetika bagi lingkungan sekitar, seperti lavender, bunga kenanga, dan lemon grass yang memiliki bunga yang cantik dan aroma yang harum. Selain itu tanaman pengusir nyamuk juga seringkali dapat digunakan sebagai bahan baku dalam masakan atau minuman seperti teh herbal dan penambah cita rasa masakan.(r)

Related Posts