September 8, 2024
Daerah

Perayaan Idul Adha 1444 H Ekonomi Masyarakat Membaik, Jumlah Hewan Qurban Bertambah

Denpasar-kabarbalihits

Perbaikan ekonomi terasa bagi masyarakat pasca dicabutnya masa Pandemi Covid-19 oleh Pemerintah. Dengan ekonomi yang membaik, jumlah hewan yang dikurbankan pada perayaan Idul Adha 1444 H tahun 2023 pun meningkat. Situasi ini terlihat dalam penyembelihan hewan kurban di Dewan Pengurus Wilayah Lembaga Dakwah Islamiah Indonesia (LDII) Padang Sambian Kelod, Denpasar, Kamis (29/6/2023).

Menurut Wakil Ketua DPW LDII Bali, Agus Purmadi, jumlah hewan kurban yang disembelih pada idul Adha tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun ini disebut sebanyak 115 ekor sapi dan 244 ekor kambing dikurbankan untuk seluruh perwakilan LDII di wilayah Bali. Dimana tahun sebelumnya sekitar 101 ekor sapi dan 214 ekor kambing yang dikurbankan.

“secara perekonomian memang ada peningkatan untuk warga kita, tapi pada waktu pandemi itu semangat berkurban tidak mengenal pandemi. Karena kita sistemnya menabung untuk berkurban,” jelas Agus Purmadi, di sela-sela pelaksanaan penyembelihan hewan kurban.

Penyaluran daging kurban ini dibagikan pada yang membutuhkan, termasuk kepada warga non muslim sebagai bentuk toleransi dan saling menghargai. Kemudian Pendistribusian dilakukan oleh seluruh pengurus LDII di wilayah Bali.

Dengan adanya hewan kurban ini, diharapkan daging bisa tersalurkan pada warga yang ekonominya kurang mapan pada khususnya.

“walaupun tidak banyak kami berharap kepada sesama itu bisa menikmati daging kurban. Kita tidak memandang suku agama, tapi semua kita berikan. Baik yang minta atau yang tidak minta terutama warga sekitar akan  kita berikan,” harapnya.

Baca Juga :  Gaji Hingga Rp 30 Juta, PT. Alwihdah Jaya Sentosa Cabang Bali Lepas Ratusan Pekerja Migran Indonesia Sebagai Pemetik Apel di New Zealand

Sementara dalam proses penyembelihan hewan kurban mendapat pengawasan oleh mahasiswa jurusan Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi konsumsi daging yang tidak sehat.

Gheasella selaku koas dokter hewan Unud mengatakan, pemeriksaan kesehatan hewan dilakukan sebelum disembelih atau ante mortem, yakni memastikan kondisi fisik hewan dalam keadaan sehat, serta pemeriksaan setelah disembelih atau post mortem, dengan memeriksa bagian dalam hewan kurban.

“kita periksa ciri-cirinya seperti pernafasan, suhu tubuh, dan sebagainya. Sesudahnya diperiksa bagian hati, ginjal, paru-paru, jantung juga. Kalau kasus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) biasanya ada garis-garisnya,” terangnya.

Usai pemeriksaan ditemukan tanda mencurigakan berupa bercak pada hati satu ekor kambing. Disarankan agar bagian tersebut tidak dikonsumsi atau dibuang, karena dikhawatirkan akan menimbulkan penyakit.

“disarankan untuk tidak dikonsumsi, karena takutnya sakit perut,” imbuhnya. (kbh1)

Related Posts