October 13, 2024
Pendidikan

Rekomendasi Desain Pengembangan Kawasan Konservasi Hutan Manggrove Berbasis Ekowisata, Untuk Kelompok Usaha Bersama Segara Guna Batu Lumbang

Denpasar-kabarbalihits

KUB (Kelompok Usaha Bersama) Segara Guna Batu Lumbang yang diketuai oleh I Wayan Kona Antara merupakan binaan dibawah Dinas UPTD Tahura Ngurah Rai terletak di Desa Pemogan, Lingkungan Banjar Gelogor Carik Denpasar, JL. By Pass Ngurah Rai, tepi pantai hutan bakau estuari DAM.

Lokasi KUB Segara Guna Batu Lumbang yang strategis dan dekat dengan Hutan Bakau/ Manggrove, menyimpan sumber daya potensial yang dapat dikembangkan sebagai ekowisata. Selain sebagai ekosistem utama pendukung kehidupan yang penting di wilayah pesisir dan lautan, hutan bakau memiliki fungsi ekologis sebagai penyedia nutrien bagi biota perairan, penahan abrasi; amukan angin taufan; dan tsunami, penyerap limbah, serta pencegah intrusi air laut. Ekosistem mangrove juga menjadi tempat berkembang biaknya berbagai satwa air, seperti ikan, udang, kepiting, dan moluska. Beberapa jenis burung air juga memilih hutan mangrove untuk menjadi tempat berkembang biak, seperti burung bangau bakau. Berbagai potensi alam yang dimiliki KUB Segara Batu Lumbang tersebut mendasari adanya rencana kedepan untuk menjadikan kawasan KUB Segara Guna Batu Lumbang menjadi salah satu destinasi wisata di Denpasar dengan mengusung konsep ekowisata. Selain potensi alam, potensi budaya dan sosial juga akan menjadi andalan KUB Segara Guna Batu Lumbang, dimana budaya mencari ikan dengan cara-cara tradisional (menggunakan jukung, pancing tonda, rawe dasar, pencar) dan tradisi sosial masyarakat nelayan yang saling bekerjasama berasaskan kekeluargaan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang. KUB Segara Guna Batu Lumbang diharapkan dapat menjadi salah satu ekowisata populer di Kota Denpasar yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi para anggota dan masyarakat sekitar.

Untuk mencapai harapan KUB selaku mitra dalam kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dilaksanakan program pengabdian oleh Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Warmadewa, yang terdiri dari ketua : Ar. Ni Wayan Nurwarsih, S.T., M.T., dan anggota Km. Deddy Endra Prasandya, S.T, M.T, Ir. I Wayan Gde Erick Triswandana, ST.,MT, Made Pratiwi Dewi, SE., MM serta beberapa mahasiswa di lapangan. Berdasarkan penelusuran TIM PKM, terdapat dua kendala utama yang dialami oleh mitra. Kendala pertama adalah kondisi eksisting (pemanfaatan lahan) KUB Segara Guna Batu Lumbang masih belum optimal, dan kendala kedua adalah fasilitas pendukung pariwisata juga masih banyak yang belum dapat diakomodasi. Dari segi pemanfaatan lahan, KUB Segara Guna Batu Lumbang belum memikirkan secara komprehensif penempatan keseluruhan bangunan yang dapat mewakili fungsi, aktifitas, serta kebutuhan dari seluruh stakeholder dalam konteks kawasan. Sedangkan dari segi fasilitas pariwisata, masih banyak sarana wisata yang belum dapat diakomodasi pada kawasan, seperti bangunan untuk area kuliner, tempat parkir, dermaga boat dan kano yang layak, manggrove board walk, signage dan landmark kawasan sebagai tempat berfoto, aquarium ikan air tawar sebagai tempat display keanekaragaman bahari, menara pantau, dan fasilitas peribadatan serta kegiatan keagamaan.

Baca Juga :  Rayakan Imlek Bersama Masyarakat di Vihara Darmacatra, Bupati Tabanan Disambut Barongsai

Penataan secara menyeluruh masterplan Lingkungan Hutan Mangrove KUB Segara Guna Batu Lumbang, dengan menempatkan keseluruhan bangunan yang dapat mewakili fungsi, aktifitas, serta kebutuhan dari seluruh stakeholder diperlukan untuk menguatkan Hutan Manggrove yang akan di kelola oleh KUB (Kelompok Usaha Bersama) Segara Guna Batu Lumbang, sebagai Desa Tujuan Wisata yang mengusung konsep ekowisata. Untuk itu, kerjasama mitra dari elemen pemangku kepentingan yang berbeda tersebut dengan Universitas Warmadewa perlu dilakukan dalam tahap perencanaan dan penataan Daerah Konservasi Hutan Mangrove. Empat orang Dosen dari 3 disiplin ilmu yang berbeda ini ditugaskan dengan tupoksi yang berbeda-beda. Dua orang Dosen Arsitektur ditugaskan dalam konteks merancang Perencanaan dan Penataan Kawasan Konservasi Hutan Manggrove dengan area + 1000 m2 sekaligus salah satunya merupakan ketua tim pengabdian kepada masyarakat, Satu Dosen Teknik Sipil bertugas untuk merencanakan anggaran pembiayaan, Satu Dosen Ekonomi Management Keuangan bertugas menggali potensi dan kebutuhan yangdimiliki masyarakat guna meyakinkan lebih dalam kebutuhan dan kesesuaian fasilitas yang akan dilahirkan.(r)

Related Posts