Bule Pose Bugil di Pohon Raksasa Kawasan Suci, Ketua PHDI Bali: Wajib Selesaikan Biaya Upacara Pembersihan
Denpasar-kabarbalihits
Setelah viralnya video tidak senonoh dilakukan oleh pria warga asing berkebangsaan Kanada di di puncak Gunung Batur, Bangli, kini media sosial kembali dihebohkan dengan video bule wanita berpose syur di salah satu sisi pohon raksasa yang diunggah oleh Ni Luh Djelantik pada akun Facebook dan Instagram miliknya pada Selasa (3/5/2022).
Merespon ulah WNA yang berprilaku tidak pantas di Bali terlebih berada di kawasan suci, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali, I Nyoman Kenak akan melakukan rapat bersama jajaran PHDI bersama Bendesa Adat, dan Pandita, terkait kejadian tersebut.
Dimana bule wanita yang berpose bugil di pohon raksasa berusia ratusan tahun tersebut berada di kawasan Pura Babakan, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.
Meski belum diketahui pasti waktu kejadian tersebut, pihaknya merasa prihatin, sebab kawasan suci menjadi ‘cemer’ atau kotor oleh ulah bule wanita itu. Ditegaskan, wisatawan yang berlibur ke Bali sebaiknya mengikuti tatanan yang berlaku di Bali.
“Kembali lagi budaya mereka dengan kita jauh berbeda, jangan dong budaya mereka di bawa ke Bali. Mereka harus mengikuti tatanan yang ada di Bali, kalau mereka berwisata ke Bali ya harus ikuti aturan disini, tidak boleh semena-mena,” ucap Nyoman Kenak saat ditemui di Kantor PHDI Bali, (4/5/2022).
Dilanjutkan, ketika kawasan suci telah ‘cemer’ dipastikan akan mengeluarkan biaya tidak sedikit, untuk melakukan upacara pembersihan secara sekala dan niskala.
“Paling tidak ada pembersihan caru untuk penetralisir, guru bendu dan sejenisnya karena untuk mengharmoniskan kembali lingkungan sosial dan Pencipta,” terangnya.
I Nyoman Kenak yang baru menjabat menjadi Ketua PHDI Bali pada bulan April lalu menegaskan, ulah bule wanita itu tidak bisa dibiarkan begitu saja, meski diduga ada indikasi bahwa ulahnya disengaja dilakukan agar dideportasi. Bule wanita tersebut wajib menyelesaikan kewajiban untuk pembiayaan Upacara Pembersihan.
“Kita kan nggak tahu, dideportasi biar gratis karena biaya habis. Itu kewenangan dari imigrasi, sudah barang tentu kewenangan imigrasi itu harus komunikasi dengan aparat kepolisian. Kita mengharapkan pihak kepolisian tidak tinggal diam, jangan sampai setelah kejadian ini bule itu balik ke negaranya tanpa menyelesaikan kewajiban. Mungkin menyangkut pembiayaan Upacara pembersihan,” ujarnya.
Dengan berulang kali adanya kejadian serupa, pihaknya menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak terlena pada situasi saat ini, serta diharapkan dapat bersama-sama menjaga Bali dari ulah wisatawan yang berprilaku tidak wajar.
“Kedepan saya mengajak semua komponen umat Hindu khususnya dan masyarakat yang tinggal di Bali, ayo bersama-sama menjaga Bali ini untuk tetap ajeg. Di saat sekarang bukan masyarakat saja, aparat keamanan juga,” imbuhnya (kbh1)
https://youtu.be/tH6sN5flwe8