Pupuan, Desa Wisata Mengandalkan Alam Tanpa Merusak Lingkungan
Gianyar-kabarbalihits
Kabupaten Gianyar terkenal dengan sebutan Bumi Seni, yang secara tidak langsung menjadi benang merah dan tolak ukur pengembangan sektor pariwisata di Bali. Bahkan hingga saat ini pariwisata Gianyar terkesan alami, karena diminati oleh wisatawan dari segi seni, alam dan budaya yang dimiliki. Tak terkecuali Desa Pupuan yang terletak di Kecamatan Tegalalang.
Konsep Desa Wisata yang ada di Desa Pupuan adalah alam dan budaya berdasarkan Tri Hita Karana. Sehingga Desa Pupuan memiliki banyak potensi pariwisata, utamanya keindahan alam pertanian.
“Ada cagar budayanya, ada juga Waterfallnya, ada juga sejarah gugurnya Maya Denawa, itu yang mau kita bangkitkan di Desa Pupuan disamping juga ada wisata-wisata buatan,” ucap Perbekel Desa Pupuan, I Wayan Sumatra seusai dikunjungi pengelola Perguruan Tinggi Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR Bali, senin (22/11).
Seiring perjalanan waktu, disamping Desa Pupuan baru saja lolos menjadi Desa Wisata di Kabupaten Gianyar, yakni pada bulan September lalu, pihak desa ingin Pupuan bangkit dengan kekayaan alamnya yang dimiliki.
“Tentunya dengan kearifan lokal yang dimiliki oleh Desa Pupuan. Seperti seni, yakni seni tari, seni ukir dan seni kreatifitas juga ada di Desa Pupuan,” imbuh Sumatra.
Sumatra menekankan sejarah gugurnya Raja Bali yakni Maya Denawa di kawasan Desa Pupuan juga akan menjadi poin penting dalam edukasi yang diberikan kepada wisatawan yang datang ke Desa Pupuan. Sementara itu obyek wisata memukau sudah bisa dikunjungi di Desa Pupuan seperti, Bumi ayu, Jelihjih, Ubud Retreat, Waterfall atau air terjun selain wisata agro yang dimiliki Desa Pupuan.
“Untuk akomodasi, kita sudah menyediakan seperti Villa dan Homestay yang ada di rumah-rumah penduduk,” Sumatra menambahkan.
Sementara ada hal yang menonjol bisa diketahui oleh masyarakat di Desa Pupuan, yakni Tirta Areng, yakni sumber air suci yang berwarna hitam, dengan lokasinya di Banjar Calo.
“Salah satu sugestinya adalah untuk menyembuhkan gatal-gatal non medis dan lain sebagainya,” pungkasnya. (kbh2)