January 17, 2025
Daerah Lifestyle

Tren Menghutankan Rumah, Tanaman Tropis Simbar Miliki Nilai Ekonomis

Denpasar-kabarbalihits 

Konsep menghutankan rumah menjadi tren saat ini. Tidak hanya rumah terasa segar, hal ini dinilai mampu mengantisipasi naiknya panas bumi dalam upaya menyelamatkan bumi. Tentunya jenis tanaman yang akan ditanam disesuaikan dengan iklim khususnya di Pulau Bali. 

Seperti yang dilakukan Agus Triyana yang tinggal di Jalan Siulan, Penatih, Denpasar Timur, ia memanfaatkan halaman rumahnya seluas 1 are ditanami berbagai jenis tanaman hias, salah satunya jenis tanaman Platycerium, atau disebut Simbar. Tanaman tropis mirip Tanduk Rusa ini paling banyak ditemukan sebagai tanaman hias karena juntaian daunnya yang indah. 

“Rata-rata sih orang sekarang itu memimpikan punya Hutan dirumahnya. Jadi lebih mengoleksi tanaman-tanaman hutan tropislah, karena gampang dirawat,” Ungkap Agus Triyana ketika ditemui dikediamannya (26/8). 

 

https://youtu.be/igDE-lQrgzg

Pria berusia 37 tahun ini mengaku, bermula suka dengan tanaman hias sejak masa SMA. Ternyata hobi yang ditekuni sampai saat ini secara tidak langsung mampu menunjang perekonomian untuk keluarganya. 

“Mulai dari jenis bonsai, tanaman daun Philodendron. Saya main Simbar, kira-kira sudah 3 tahun diperkenalkan sama teman awalnya. Untuk mendalami jenis Simbar kira-kira sudah 2 tahunan, awal pandemi” Ucapnya. 

Diketahui dari 18 jenis tanaman Simbar yang ada, Agus Triyana yang akrab disapa Conox ini telah mengkoleksi 10 spesies Platycerium yang digolongkan kedalam jenis paku-pakuan ini. 

“Ada banyak hybrid sih, silangan dari beberapa jenis Platycerium. Disini ada simbar tanduk rusa asli Kalimantan. Dibelakang saya dari Papua, jenis Hilli penyebarannya sendiri hampir semua benua asia, termasuk Australia,” Jelasnya. 

Menurutnya, untuk mengisi kesibukan selama pandemi, jenis tanaman dedaunan dan jenis simbar sangat diminati.

“Mungkin untuk mengisi kesibukan orang-orang dirumah menyalurkan hobi,” Katanya. 

Selain dikoleksi sebagai tanaman hias halaman rumah, ia juga menjual beberapa jenis simbar yang berhasil dikembangkan hingga jutaan rupiah secara online, disesuaikan dengan ukuran dan jenis simbar tersebut. 

“Untuk bibit biasanya yang ekonomis harganya Rp 150 ribu, yang paling mahal ada bibit yang sampai Rp 7 Juta. Ada yang sudah rawatan harganya kisaran 250 ribu sampai 700 ribu. Omzet sebulan paling Rp 5 juta sampai Rp 8 juta,” Bebernya. 

Baca Juga :  Tanaman Hias Koleksi Dosen Cantik Ini Diburu Penghobi

Ia berharap kepada penghobi khususnya pada tanaman tanduk rusa, agar mampu mengembangkan sendiri dirumah masing-masing. Karena dinilai perburuan tanaman ini masih terjadi di hutan. 

“Biar tidak mengambil di hutan terus. untuk sekarang sudah berkurang, awal-awalnya sih ini tanaman hutan. Tapi banyak teman juga yang ngembangin sendiri,” Imbuhnya.

Ia pun memberikan tips bagi yang berminat untuk mengoleksi tanaman Tanduk rusa ini. Tanaman yang menempel pada pohon lain ini dipastikan tidak merugikan tumbuhan yang menjadi inangnya. Sebaiknya tanaman Tanduk rusa ditempatkan di posisi yang teduh atau tidak memperoleh sinar matahari secara langsung. (kbh1) 

Related Posts