Peserta Pameran IKM PKB Keluhkan Sepi Pengunjung dan Daya Beli Menurun
Denpasar-kabarbalihits
Berbagai strategi telah dilakukan Pemerintah untuk menguatkan kembali perekonomian di Bali pada masa pandemi, salah satunya melalui digelarnya kembali Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-43 Tahun 2021 yang resmi dibuka pada Sabtu lalu (12/6). Namun kerinduan masyarakat terhadap hiburan seni maupun pebisnis belum dirasakan signifikan, karena pengunjung masih merasakan kekhawatiran untuk datang meski telah menerapkan protokol kesehatan, serta menurunnya daya beli masyarakat yang tergerus pandemi Covid-19.
Seperti yang dikeluhkan beberapa peserta Pameran Industri Kecil Menengah (IKM). Pengrajin perhiasan emas dan perak I Wayan Lendra misalnya, ia menyambut baik digelarnya kembali PKB karena sebagai pengrajin sangat terbantu untuk memamerkan hasil karyanya. Namun PKB tahun ini dirasakan jauh berbeda dari dua tahun lalu, dinilai minat pengunjung untuk membeli berkurang.
“Penurunan keras, situasi belum normal ya. Disamping itu pengunjung dibatasi untuk mengurangi kerumunan, Kalau PKB dulu luar biasa ramainya. Tapi sekarang cukup membantu untuk pengrajin, yang belanja ada 1,2 orang,” Ucap Lendra saat ditemui di stand Gold and Silver Jewellery, Taman Budaya Art Center (15/6).
Diakui, saat ini bisnis yang dilakoni dirumahnya, di Banjar Apuan, Singapadu, Gianyar mengalami penurunan hingga 70 persen.
“Kalau dibilang 50 persen itu masih tinggi, ya turun sekitar 70 persen lah, dibandingkan situasi normal,” Katanya.
Lendra berharap sebagai pengrajin, agar selalu diberi kesempatan untuk mengikuti pameran PKB atau pameran lainnya.
“Biar bisa mempromosikan hasil karya dari design saya. Mendorong keinginan untuk berekspresi men design yang baru,” Ujarnya.
Senada dengan Lendra, Pengrajin anyaman bambu dari Buleleng I Made Sadnyana yang menjual karyanya dari Rp 50 ribu sampai Rp 500 ribu mengeluhkan sepi pengunjung dan omsetnya menurun drastis.
“Dulu ada supporter dari duta-duta kabupaten yang membeli oleh-oleh pulang, sekarang nggak,” Katanya.
Peserta stand kuliner Babi Guling dari Gianyar yang selalu mengikuti pameran PKB selama 11 tahun bernama Wayan Susila juga menilai, adanya pembatasan pada pengunjung menjadi keraguan untuk datang ke PKB tahun ini.
“tidak di kasi berkerumun makanya orang ragu-ragu untuk datang ke sini, disamping itu hiburannya juga virtual bisa di tonton di TV, kalau tahun sebelumnya pengunjung bebas,” Imbuhnya.
https://youtu.be/leSKX8TWXfo
Direktur Utama Jamkrida Bali, I Ketut Widiana Karya, S.E.,MBA., yang berkesempatan mengunjungi beberapa stand pameran PKB, menanggapi keberadaan UMKM sejak pandemi mewabah pada tahun 2020. Dikatakan para UMKM binaannya terkejut dimana dari segi omset menurun drastis, Sehingga pihaknya memberikan kesempatan kepada UMKM untuk bangkit mengikuti pameran.
“Dia bisa menjual produknya , walaupun tidak persis sebelum covid. Dengan kesempatan pameran ini paling tidak bisa mendorong naik lagi,” Pungkasnya.
Lainnya, Widiana juga mengerahkan stafnya untuk mewajibkan datang dan berbelanja sesuai kemampuan di Pameran PKB yang digelar selama sebulan ini.
“staf dari Kepala Bagian, staf dibawah tiyang wajibkan semua datang, ada 74 personil walaupun tidak berbarengan dan belanja lah,” Tambahnya.
Diakui, UMKM binaan dari Jamkrida Bali yang mengikuti pameran di PKB saat ini sebanyak 5 orang.
“Tidak hanya dari Badung, ada yang dari Jembrana, Gianyar, yang kami jamin kreditnya di Bank,”
Pihaknya juga mengajak untuk bersama-sama memikirkan solusi kepada IKM dan UKM situasi Pandemi saat ini.
“Dibandingkan tidak ada, mungkin kurang bagus. Walaupun prosedur kesehatan diterapkan. Harapan untuk tumbuh, UKM dan IKM harus diberikan ruang untuk mempromosikan produknya walaupun di medsos boleh. Tapi orang berkunjung bisa sambil jalan-jalan,” Tutupnya. (kbh1)