Gelar Bimtek Kapasitas Peningkatan Petani dan Penyuluh, Gus Adhi Dekatkan Petani dan Penyuluh Optimalkan Mekanisasi Pertanian
Badung – kabarbalihits
Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Kapasitas Peningkatan Petani dan Penyuluh di Provinsi Bali yang diselenggarakan di Aston Hotel Kuta, Rabu 10 Maret 2021.
Bimtek yang dibuka langsung Gus Adhi sapaan akrab Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra ini merupakan kolaborasi dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan serta Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementrian Pertanian.
Bimtek yang berlangsung sehari ini, menghadirkan narasumber kompeten yakni Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Ir. Sumadi Noor,M.Si., Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Bali Dr.drh I Made Rai Yasa, MP., Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana, S.Sos.M.Si serta Praktisi Ida Bagus Nyoman Widya Atmaja,SP, dari PT Sariuntung Multi Usaha.
” Bimtek kepada Petani dan Penyuluh di Kabupaten Badung sebagai upaya mendekatkan kembali keberadaan Penyuluh kepada Petani karena dua hal ini merupakan steakholder pertanian yang harus kita berikan perhatian dan harus juga memberikan perhatian,”ujar Gus Adhi usai membuka Bimtek yang diikuti 50 orang petani dan 10 orang penyuluh ini.
Melalui Bimtek ini Politisi Partai Golkar asal Jero Kawan Kerobokan Badung ini berharap di Kabupaten Badung ini ada muncul suatu kegiatan-kegiatan pertanian unggulan terlebih di masa Pandemi.
“Pandemi Covid-19 merupakan suatu peluang di dalam kita meningkatkan hasil pertanian kita.Suatu peluang kita di dalam merangkai kekuatan ekonomi kita sehingga inilah yang harus kita lakukan secara kongkrit dan sungguh-sungguh,”harapnya.
Adhi Mahendra Putra (Amatra) juga menyarankan agar petani di Kabupaten Badung merubah beberapa kebiasaanya yakni giat bertani di areal rata-rata satu orang petani luas garapannya 25 are. Sehingga dengan luasan garapan tersebut akan sulit mencapai kesejahteraan.
“Untuk itu bahwa satu Klaster pertanian minimal yaitu 1 hektar, idealnya adalah 5 hektar. Jadi saya berikan aspirasi kepada pak Kepala Dinas Pertanian Badung agar menggerakan perubahan pertanian ini menuju klasterisasi pertanian,karena bertani dengan luasan tertentu akan mencapai kesejahteraan,yang diinginkan,”ujarnya meyakinkan sembari mengingatkan harus ada perubahan dari pola tanam dan masa tanam.
“Kapan kita menanam, kapan tidak dan hal ini harus betul-betul dihitung dari sisi ekonomi disesuaikan. Kalau dulu hanya berdasarkan musim saja, kalau sekarang harus berdasarkan musim dan musim pariwisata yakni musim iklim dan musim ekonomi,”bebernya.
Selain itu lanjut Ketua Harian Depidar Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Provinsi Bali ini, Bimtek bagi petani dan penyuluh di Kabupaten Badung ini menekankan materi tentang pentingnya mekanisasi pertanian dengan mengoptimalkan alat mesin pertanian (alsintan) menjadi bentuk Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) dalam meningkatkan kesejahteraan petani melalui jasa penyewaan jasa alsintan hingga mendirikan bengkel alsintan.
“Sehingga petani jangan hanya jadi Traktor tapi harus menjadi pengusaha didalam pelayanan jasa tersebut. Kita juga ajarkan petani mengcreat bisnis terkait bisnis jasa sehingga semua bergerak demikian pula ekonomi melalui jasa ini,”terangnya.
Sebagai ilustrasi Gus Adhi megatakan satu traktor per hari bisa mengolah lahan 25 are, per are biayanya Rp 20 ribu. Jadi penghasilan kotor petani bisa mencapai Rp 500 ribu per hari dikurangi biaya operasional maksimal Rp225 ribu dikurangi akumulasi penyusutan, jasa operator alsintan maka profit bersih yang diperoleh petani per hari dikisaran dengan 150 ribu sampai Rp 200 ribu.
” Jadi rata-rata pofit bersih yang didapatkan petani Rp 3 sampai Rp 4 Juta dalam 20 hari kerja tegas politisi yang memasuki periode ke dua di DPR RI.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana menyampaikan rasa syukurnya karena ditengah Pandemi Covid-19 pertanian tumbuh positif di Kabupaten Badung meski tidak terlalu besar karena sejak awal masyarakat lebih tertarik terjun ke pariwisata.
“Sejak Pandemi pelaku pariwisata kembali ke pertanian yang telah lama ditinggalkan. Banyak pedagang dipinggir jalan juga menjajakan pertanian. Iniilah yang mendukung ketahana ekonomi masyarakat,”ungkapnya.
Birokrat asal Kelurahan Sading Mengwi ini juga menyampaikan apresiasi kepada Anggota Komisi IV DPR RI, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra yang telah memfasilitasi Bimtek bagi petani dan penyuluh pertanian.
“Tidak semua petani dan penyuluh bisa mengikuti pelatihan seperti ini. Bimtek sangat penting untuk meningkat SDM pertanian.Sekali lagi kami ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Anak Agung Bagus (Gus Adhi) yang telah memberikan perhatian serius kepada para petani khususnya yang ada di Badung,”tuturnya.
Kepala BBPP Ketindan Ir. Sumadi Noor berharap melalui Bimtek ini para peserta menjadi handal dalam mengoperasikan alsintan sejaligus dapat memperbaiki jika terjadi kerusakan pada alsintan yang diopersikan dalam wadah UPJA. “Sehngga bantuan alsintan yang diperoleh petani tidak menjadi mangkrak ketika terjadi kerusakan,”ujarnya.
Kepala BPTP Provinsi Bali Dr.drh I Made Rai Yasa mengatakan pihaknya di Litbang pertanian akan membuat semacam Riset percontohan ditingkat lapangan untuk dikembangkan lebih oleh penyuluh langsung kepada petani. Rai Yasa juga menyatakan Kabupaten Badung sangat unik karena memiliki semua dataran tinggi maupun rendah sehingga semua percontohan pertanian dapat dilaksanakan di Kabupaten Badung.
“Tahun ini kami bekerjasama dengan Komis IV terkait perbenihan. Nanti Manggis juga akan kita kembangkan di Petang sedangkan uji coba Padi berbagai varietas akan dilaksanakan di Sading salah satunya padi hitam atau Jeliteng yang mengandung anti oksidan tinggi ,protein tinggi serta serat tinggi sehingga cocok untuk terapi Diabetes”katanya. (kbh6)