Kinerja KPI Bali Dipertanyakan Saat PMI Terdampak Covid-19
Badung – kabarbalihits
DPP Asosiasi Pekerja Migran Indonesia I.B Putu Astina, menyayangkan kondisi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang notabene merupakan pahlawan devisa untuk negara kini berteriak saat ada problem terkait Covid-19. Hal tersebut dikatakan astina saat dihubungi sabtu (16/5).
“Memang realita dilapangan banyak rekan pelaut, merasa kecewa, tidak mendapat perhatian atau penanganan baik dan cepat ketika kembali ke Bali,” kata IB Putu Astina menuturkan keluhan PMI asal Bali.
I.B putu Astina menyebut bahwa ada leading sektor dari PMI yaitu KPI (Kesatuan Pelaut Indonesia) yang harus ambil bagian saat situasi seperti sekarang, dengan anggaran yang sudah ada, bersumber dari PMI sendiri.
“Kalau mekanisme management bagus, KPI bisa ambi bagian dalam hal ini, ada anggaran yang besar, belum dari kontrak bersama dengan kapal pesiar. Mereka ini pahlawan devisa di Indonesia, kontribusi terhadap negara besar, mereka membayar iuran, dan juga asuransi, KPI khusus mengurusi pekerja pelaut,” beber Astina.
Dirinya mengatakan, bahwa dalam aturan Asosiasi mestinya bisa mensejahterkan anggotanya, apalagi saat seperti sekarang ini, mestinya KPI hadir untuk para PMI yang merupakan anggotanya dan sudah berhak mendapat pelayanan atau perlindungan.
“PMI tidak mendapatkan tempat sebagaimana mestinya, ada benarnya, saya sendiri melihat di medsos, PMI teriak-teriak, pertanyakan KPI dan kehadiran, keberpihakan terhadap PMI agar mendapat mereka dijembatani baik masalah hukum maupun yang lainnya,” imbuhnya.
Pihaknya berharap KPI yang berada dibawah naungan Dirjen Perhubungan Laut ini agar transparan, jika kedepan memang berguna atau bermanfaat bagi pelaut.
Seperti diketahui, ada sekitar 1 juta pelaut dari Indonesia yang tersebar di seluruh dunia, sedangkan dari Bali sendiri ada sekitar 25 ribu pelaut. (kbh2)